Komunikasi Fashion Sebagai Citra Diri

Pada pertemuan kali ini, saya tidak masuk kelas dikarenakan terlambat
Sebagai pengganti dari keterlambatan saya, saya mencoba untuk bertanya kepada teman-teman akan pelajaran yang ada hari ini

Dalam berpenampilan, seseorang bisa memperlihatkan citra dirinya, menonjolkan apa yang ada dalam karakternya kepada khalayak luas. Berbusana bagaikan sebuah penutup tubuh yang khas dan sarana untuk menunjukkan citra atau karakter pada diri seseorang.

 Misalnya seorang pramugari, dia harus berpakaian rapih dan seragam, memakai riasan yang soft namun tetap sesuai aturan, mencerminkan bahwa pramugari itu adalah orang yang sopan, ramah, dan bertata krama

 Siklus pencitraan diri terdiri dari "See-React-Judge"

 Citra diri dapat dilihat dari apa yang kita gunakan

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tugas Lebaran

Laudya Chintya Bella Dari pilihan warna baju yang soft, lebih memilih warna putih dan pink, dibalut dengan kerudung yang senada softnya (coklat dan abu abu pastel), menggambarkan kelembutan laudya chintya bella, motif yang diambil simpel Nia Ramadhani Bakrie Bahan duchess atau satin bridal yang dikenakan sebagai bahan busananya kali ini menggambarkan glamour, siluet yang dipakai pada bajunya simpel namun elegan terpancar dari warna gold dan juga bahan yang dipakai, dia suka terlihat sebagai wanita yang modis dan elegan Anya Geraldine Bukan orang yang terbiasa memakai hijab, terlihat dari cara memakai gamis yang kancing atasnya dibuka dan tidak ditutup oleh hijab, sekedar untuk momen hari fitri, anya memakai baju lebaran yang simpel namun mencoba tertutup Anang Hermansyah Terlihat aura laki-laki dari dirinya, simpel memakai baju koko dan celana coklat, disamakan dengan keluarganya, tidak ingin ambil pusing yang penting rapih
Read more

Busana sebagai kepentingan

Dalam berbusana kita harus memperhatikan pada kesempatan apa yang kita hadiri, sesuai dengan kepentingan dan urgensi kita dalam acara tersebut, kita harus menyesuaikan diri agar dapat memberikan karakter yang sesuai dalam cara pandang orang di sekitar. Misalnya, seseorang memakai baju tidur (piyama) ketika ingin tidur, dan memakai baju rapih dan necis ketika ingin ke kantor (memakai jas, kemeja, dan rok serta celana bahan yang mencerminkan kerapihan untuk ke kantor). Semua itu dilakukan agar berbusana dapat sesuai pada tempatnya, memperhatikan kesempatan dan karakteristik apa yang dibutuhkan dalam berbusana ke acara tersebut adalah penting.
Read more